Kebodohan mengikis kebenaran yang hakiki

Kebodohan mengikis kebenaran yang hakiki

Kamis, 10 Februari 2011

Internet : Change your life dalam sebuah fakta menggelikan


Saya, Internet  & Gaya Hidup”

Siang malam ku selalu
Menatap layar terpaku
Unuk On line On line
On line On line
Jari dab keyboard  beradu
Pasang Earphone denger lagu
Aku On line On line
On line On line

Alunan lagu Saykoji, Online, memang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi masyarakat dewasa ini. Bagaimana tidak, aktivitas sehari-hari dari mulai hal-hal yang penting hingga iseng belaka, dikerjakan dengan cara online ini.
Ya, Internet kini memiliki dampak yang cukup besar pada segala aktivitas kita
Interconnected-Netrworking atau yang biasa disingkat Internet ini, kini tidak hanya sekedar untuk mencari info saja. Segala kegiatan mulai dari :
*mencari  bahan untuk tugas kuliah atau sekolah
*mengirim E-mail untuk urusan Pekerjaan, tugas, lamaran, bahkan urusan Cinta
*jual-beli
*cari gadget, acessoris, dll (bisa juga lewat  http://www.bhinneka.com, loh)
*main Game
*dan masih seabrek aktivitas lainnya, termasuk hanya iseng belaka
dilakukan dengan cara Online


Beralih pada sebuah kisah nyata, pengalaman pribadi, yang dulu menganggap Internet itu sesuatu yang ga penting, tapi sekarang malah menjadi suatu gaya hidup tersendiri. Ga Online, gak seru... Kalo dulu ada yang bilang, “Buku adalah gudangnya ilmu”, kalo sekarang saya bilang, “Internet adalah gudangnya buku” yang artinya gudangnya gudang buku, ya Internet.

#1 SD
Lol!!
Jangankan maen Internet, baca tulisan juga masih terbata-bata.. hehe
Maklum, kan Internet masih belum booming, jadi wajar lah kalo saya ga bisa (ngeles mode on... padahal mah emang jarang belajar aja.. Jangan di contoh ya!! ^_^)

#2 SMP
Internet??
Apaan tuh??
Komputer aja baru kenalan, apalagi Internet... Ketika baru mengenal Komputer. Hal yang pertama dipelajari adalah Ms. Word, baru bisa ngetik nama doang.. wuih.. senengnya minta ampun.
Berasa orang paling hebat sealam dunia...heks

#3 SMA
Mulai mengenal dunia Internet. Karena memang dalam Kurikulum Pendidikan, mulai belajar tentang Internet.
Yang saya ingat, tugas pertama dari Sang Guru tentang Internet adalah membuat Electronic Mail (E-mail).. nah loh. Saya yang merasa gaptek pada saat itu, sampai memelas minta diajarin oleh seorang teman yang kebetulan jago di bidang IT.
(Bandingkan dengan masa sekarang, anak TK juga udah punya Facebook ama Twitter, yang berarti udah punya E-mail...wekss.... Berasa kalah ama anak TK, hiks...hiks..)

#4 Kuliah
·         Bangun tidur dipagi hari, ambil hape.... Browsing absensi dan jadwal Kuliah
·         Sebelum berangkat dan sepulang kuliah... main Facebook + Game Online
·         Ada tugas kuliah, cari bahan... Browsing lagi
·         Diskusi kelompok... Browsing lagi
·         Ngumpulin tugas via E-mail... Browsing lagi
·         Lagi bete, ga ada tempat curhat... Browsing lagi
·         Pesen baju + buku + makanan +...dll... Browsing lagi
·         Numpang eksis di kaskus, facebook, twitter, blog, dll... Browsing lagi
·         Ngundang temen buat suatu acara.. Browsing lagi
·         Nge-donlot lagu atau video... Browsing lagi
·         Dan entah kegiatan apalagi yang harus Browsing, saking banyaknya


Bila di analogikan, Internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat milyaran informasi atau data, yang dapat berupa teks, grafik, audio, maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik
Google Earth : Salah satu kehebatan Internet, menjamah pelosok

Seiring bertambahnya jumlah pengguna akses Internet tersebut, memang sangatlah wajar, bila saat ini Internet bukan hanya digunakan sebagai sarana komunikasi atau pun saran informasi saja, tetapi juga telah digunakan sebagai sarana untuk mencari uang.


Problema yang ada saat ini, walaupun pengguna Internet setiap harinya meningkat, tapi untuk sebagian kalangan, Internet masih dianggap asing dan meresahkan.
Asumsi bahwa Intenet berdampak buruk bagi para penggunanya, masih sangat kental dalam masyarakat.
Bagaimana tidak,  ketika perbuatan baik dan perbuatan yang buruk, hanya dibatasi oleh satu klik-an saja. Masalah Pornografi, penculikan, penipuan, pencemaran nama baik, pembajakn, dll merupakan kasus langganan dalam masalah ini
Disamping masalah di atas, tuntutan akan meratanya akses informasi, terutama di beberapa daerah terpencil pun menjadi suatu masalah tersendiri

Beberapa solusi
1.       Pengawasan Orang tua pada anak harus ditingkatkan, bukan malah melarang anak bermain Internet. Karena toh, dalam Internet pun banyak manfaatnya
2.       Kejelasan dan Ketegasan UU ITE, sehingga para pengguna Internet, mau tidak mau, mempunyai etika tersendiri ketika ber-Internet
3.       Membangun sarana dan prasarana yang lebih baik, sehingga daerah-daerah yang belum dapat mengakses Internet , bisa mengaksesnya. Yang tujuan intinya adalah pemerataan informasi


Yah, itulah sepenggal cerita tentang Internet, dari yang bermula sebagai suatu kebutuhan, kini menjadi Gaya Hidup tersendiri.
Makannya sob, ga mau kan dibilang gaptek, so, pelajari Internet termasuk perangkat-perangkat pendukungnya.
Bingung nyari apa aja yang berguna buat menuhin hobi Internet kamu, coba deh cek link ini



Senin, 07 Februari 2011

Mau Menabung? Pikir Ulang Lagi..

 



 




Pernah dengar lagu menabung kan?

Bing beng bang yuk kita ke bank.
Bang bing bung yuk kita nabung
Tang ting Tung hei, jangan dihitung
Tiap bulan tahu-tahu dapat untung

Lagu ini dibuat untuk merangsang anak-anak untuk gemar menabung. Tentu saja tidak ada yang salah dengan menabung, hanya saja jika menabung diindentikan dengan menyimpan uang di bank, pada kenyataannya saat ini tidak tepat lagi dikatakan akan beruntung.

Mendefinisikan ulang arti kata beruntung
Banyak yang menganggap untung berarti kita mendapatkan uang lebih.
Misalnya Anda menabung Rp 1.500.000 lalu tahun depan jadi Rp1.530.000 maka kita mendapat untung sebesar Rp 30.000.
Apakah benar demikian? Mari kita hitung secara bijak.
Kalau misalnya, dengan uang Rp 1.500.000 ini sekarang kita bisa beli beras 10 karung,
lalu tahun depan dengan Rp 1.530.000 kita hanya bisa beli 8 karung beras yang sama,
artinya kita untung atau rugi? Artinya kita rugi 2 karung beras.
Nah kesalahan umum kita adalah mengira mendapat untung karena nilai nominal
(nilai hitungan kita bertambah), padahal keuntungan harusnya dihitung dari daya belinya.
Setiap tahun terjadi inflasi (penurunan nilai uang) rata-rata 10% sedangkan
bunga bank pertahun rata-rata 5 persen, artinya kalau kita menabung di bank setiap tahun sebenarnya daya beli kita turun 5% sekalipun nominalnya naik 5%. Berarti kita rugi karena
daya beli uang kita merosot setiap tahun kalau ditabung dalam bentuk uang.

Uang kita bisa hilang kalau ditabung
Kalau fakta di atas cukup menyakitkan, fakta berikut ini lebih menyakitkan lagi.
Tidak hanya nilai uang kita berkurang, pada nilai tertentu uang kita yang ditabung di bank bahkan bisa hilang dalam arti sesungguhnya.
Setelah krisis moneter 1998, bank-bank di negeri ini menambah pundi penghasilan utamanya dari fee based income (biaya administrasi).
Dulu bank mengandalkan penghasilan dari bunga atas kredit (pinjaman) yang mereka berikan, kini selain penghasilan dari bunga kredit, bank memaksimalkan pendapatan dari pengelolaan rekening, serta jasa transfer yang bisa dikutip langsung dari nasabah.
Pada saldo tertentu, tabungan kita di bank tidak menghasilkan apa-apa. Bagi hasilnya nol.
Saat ini, pada banyak bank, jika saldo dibawah Rp 1 juta maka bunganya nol. Artinya jika kita menyimpan Rp 500 ribu di bank, lalu kita diamkan, maka 4 tahun ke depan uang kita akan menjadi nol. Kenapa? Karena tiap bulan kita dikenakan biaya administrasi Rp 10.000/ bulan dan tidak ada bunga. Jadi sudah tidak tepat lagi kalau dikatakan menabung di bank menguntungkan.

Rubah paradigma kita terhadap konsep menabung dan untung
Untuk keselamatan masa depan kita dan anak-anak kita, kita harus mengubah konsep tentang menabung dan beruntung.
Pertama, menabung harus untung dalam arti hakiki (daya beli meningkat)
Kedua, menabung tidak harus uang.
Ketiga, menabung tidak harus di bank.
Lalu bagaimana konsep menabung yang aman dan menguntungkan?


Solusi finansial dari Islam
Sebagaimana konsep Islam sendiri Rahmatan lil alamin (kesejahteraan bagi sekalian alam - umat manusia dan alam semesta), maka Islam juga menawarkan konsep menabung yang memenuhi seluruh kriteria di atas.
Jawabannya adalah dinar emas.
Sejarah membuktikan sejak jaman Rasulullah (abad 7) sampai sekarang (abad 21) satu dinar cukup untuk membeli kambing.
Sekarang bandingkan jika kita menabung dengan dinar emas.
Setiap tahun emas naik rata-rata 20%, jadi kalau misalnya uang Rp 1.500.000 tersebut tidak kita tabung ke bank tapi kita memilih untuk membeli 1 dinar emas senilai Rp 1.500.000 maka besar kemungkinan tahun depan harga 1 dinar emas akan bernilai Rp 1.800.000 dan mempunyai daya beli yang sama atau bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Bahkan dari data statistik terbukti, biaya biaya pergi haji terus menurun dengan hitungan dinar, bila tahun 2000 ONH biasa setara 70 dinar; tahun 2009 setara 20 dinar; maka dalam lima - enam tahun kedepan (2015) ONH biasa dapat diprediksikan berdasarkan statistik hanya akan memerlukan 10 dinar saja.
Nah kembali pada pertanyaan pertama,
Anda mau mencari uang atau mencari untung?
Anda ingin mendapat nominal pada uang kertas yang terlihat sedikit lebih banyak atau
1 dinar yang terlihat nominalnya sama tapi daya belinya semakin lama semakin tinggi?
Jika anda punya kebijakan finansisial Anda tentu tahu jawabannya.

Fakta di atas cukup menyentak orang yang mempunyai paradima finansial yang umum.
Data tersebut bisa Anda temukan pada 3 -4 halaman buku "Think Dinar!" karya Endy J. Kurniawan.
Bayangkan betapa banyak hal baru yang akan Anda temukan di buku setebal 320 halaman ini. Anda akan banyak tersentak membacanya.
Penyusunan buku ini langsung di coaching oleh Isa Alamsyah dan Asma Nadia, sehingga penyajiannya sangat menguras emosi dan daya pikir Anda, membenturkan logika yang selama ini Anda percaya. Memaparkan data-data yang tidak banyak Anda ketahui.
Saya yakin, Anda akan terkaget-kaget melihat betapa banyak fakta yang tidak Anda ketahui selama ini tentang finansial yang diungkap dalam buku "Think Dinar"
Dan yang lebih penting lagi, buku ini akan mengubah cara pandang masa depan finansial Anda, insya Allah, di jamin.
"Kaya hari ini, super kaya di masa depan:" itu motto buku ini.

Buku ini juga dirancang sedemikian rupa agar mudah dimengerti.
Ini yang membedakan buku ini dengan buku-buku dinar yang saat ini sudah beredar di pasaran.
Anda tidak perlu menjadi sarjana ekonomi untuk mengerti buku ini.
Anda juga tidak perlu jadi ustadz untuk percaya pada konsep dinar.
Buku ini bisa dibaca ibu rumah tangga, anak SMA, atau siapa saja yang ingin mempunyai masa depan lebih baik.
Bahasanya mudah, logikanya mudah dicerna, aplikasinya mudah diterapkan.
Buku yang mengajak Anda sejahtera di dunia, dan akhirat.

sumber: http://www.facebook.com/?sk=2347471856#!/note.php?note_id=10150091855864634

Minggu, 06 Februari 2011

Perselisihan yang Sengaja Dimunculkan di Antara Rakyat Indonesia Dapat Diatasi Melalui Kegiatan Intelektual dan Budaya

Pemerintahan Indonesia mewakili sebuah negeri Muslim taat yang menghargai Islam dan memahami serta menerapkan nilai-nilai ajaran mulianya. Sungguh jelas bahwa kepala negara Indonesia dan rakyatnya berbagi nilai-nilai kebaikan yang sama dan memiliki penghargaan istimewa terhadap Islam, dan karenanya merupakan bangsa yang terpuji.
Persengketaan dan perpecahan yang secara khusus ditujukan terhadap masyarakat yang menaati dan menghargai Islam adalah buah dari kekacauan, teror dan rasa permusuhan yang sengaja dibuat oleh pola pikir materialis dan Darwinis agar timbul di dalam masyarakat. Sebagaimana yang terjadi di mana pun di dunia ini, kekuatan berpaham Darwinis, Marxis dan ateis ini mengira bahwa mereka dapat mengadu domba saudara-saudari kita sesama Muslim yang tulus di Indonesia agar saling baku hantam melalui perselisihan dan tipu daya. Mereka berupaya menanamkan kemarahan dan kekerasan di antara kaum Muslim dengan menimbulkan persengketaan yang sengaja dibuat.
  
Di sebuah negeri yang dihuni oleh orang-orang saleh yang menghormati Islam, segala bentuk pemberontakan yang sengaja dimunculkan melawan negara yang dipicu akibat pengaruh kekuatan-kekuatan ini beserta pola pikir Darwinis, Marxis dan ateis mereka akan melukai kedua belah pihak dan menyebabkan timbulnya peperangan yang tidak perlu. Untuk menghindari dan menghapuskan hasutan kekuatan Darwinis, materialis ini yang tujuannya adalah merusak persatuan dan kesatuan negara serta memecah belah bangsa mereka melalui separatisme, dan mempertahankan agar kedamaian, kesejahteraan dan keamanan meliputi negeri itu, masyarakat wajib dididik untuk memerangi pola pikir Darwinisme, materialisme, Marxisme dan Leninisme, ateisme, Zionisme ateis, Freemasonry dan imperialisme. Pendidikan intelektual dan budaya seperti itu sama sekali tidak bisa diabaikan.
  
Itulah mengapa sedemikian penting untuk mendorong rakyat Indonesia menyebarkan nilai-nilai ajaran yang baik dan mengembangkan kegiatan-kegiatan bersifat budaya dalam rangka menghapus makar Darwinis dan ateis terhadap negeri-negeri Muslim. Caranya bisa memanfaatkan sarana teknologi dalam rangka menjelaskan kepada masyarakat bahwa pola pikir Darwinis bertumpu pada landasan berpijak yang keliru dan rapuh.
Islam dan Al Qur’an dapat dijelaskan ke lebih banyak orang, beserta seruan agar menjalankan nilai-nilai akhlak baik, melalui penyampaian tulisan dan lisan dan dengan membuat situs-situs internet baru. Melalui cara ini, orang semakin mampu mengokohkan rasa cinta kepada Allah dalam hati mereka dan dengan demikian memperlakukan satu sama lain dengan rasa kasih sayang dan tenggang rasa.
Mereka dapat dididik untuk mencegah malapetaka akibat Darwinisme serta semua persengketaan dan keruntuhan akhlak yang ditimbulkannya. Sekali mereka telah mengenal keindahan nilai-nilai akhlak Islami, mereka akan lebih mencintai satu sama lain. Ketika tabiat kebohongan Darwinisme dan materialisme diungkap dan dijelaskan kepada mereka, maka sirnalah pembenaran akal bagi permusuhan dan perselisihan yang sengaja dimunculkan; kekacauan dan perselisihan akan kehilangan semua maknanya dan mulai tampak sama sekali tidak masuk akal. Persengketaan yang sengaja dibuat pasti mustahil muncul dalam lingkungan seperti itu.
Dunia Islam memerlukan persatuan dan kesatuan, persahabatan, kedamaian dan akhlak mulia yang dikehendaki oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dengan mewujudkan hal ini melalui kegiatan intelektual dan budaya, masyarakat Indonesia dapat memimpin gerakan penting ini dan menjadi teladan sangat baik bagi dunia selebihnya.

sumber: http://us1.harunyahya.com/Detail/T/EDCRFV/productId/9718/PERSELISIHAN_YANG_SENGAJA_DIMUNCULKAN_DI_ANTARA_RAKYAT_INDONESIA_DAPAT_DIATASI_MELALUI_KEGIATAN_INTELEKTUAL_DAN_BUDAYA

Sabtu, 05 Februari 2011

Bunda Maria Saja Memakai Jilbab!

“Manusia bisa membelengu raga siapa pun namun tidak mampu membelengu sebuah keyakinan yang berdiri kokoh bagai tembok dalam pikiran seseorang.”
Dewa Klasik Alexander
 

Aku menatap Agnes.
“Kamu yakin ingin memakai cadar?” tanyanya dengan ragu.
“Aku yakin. Kamu tidak perlu kuatir, meski aku memakai cadar kamu tetap temanku.”
“Tapi apa kata orang ketika kamu memakai cadar nanti?”
Pertanyaan Agnes yang ku kenal sejak kecil itu mengejutkanku.
Aku diam sejenak.
“Ketika kamu yakin dengan sesuatu maka apa pun kata orang tak akan mampu menggugah keyakinan itu.”
“Kalau begitu aku mendukungmu, Aisyah.”
Aku tersenyum manis.
Meski aku dan Agnes berbeda keyakinan namun kami bersahabat.
“Aisyah… Aku memutuskan untuk menjadi seorang biarawati.”
Aku menatap tajam Agnes untuk kedua kalinya.
Apa yang akan aku alami itu juga yang akan dialami oleh Agnes.


##########
Cadar Muslimah

“Ayah tidak setuju kamu memakai cadar!”
Kalimat keras itu terlontar dari bibir ayahku setelah aku mengutarakan niatku untuk memakai cadar.
“Apa jilbab yang kamu pakai masih kurang?” tanya ibuku.
Aku hanya diam. Tidak ada lagi kalimat yang bisa kuucapkan untuk meyakinkan kedua orang tuaku dengan niatku tersebut. Semua penjelasanku tidak ada yang bisa mereka terima.


##########



Agnes menangis dipangkuanku. Betapa kecewanya dia ketika kedua orang tuanya tidak mengizinkannya untuk menjadi seorang biarawati. Bertahun-tahun dia bergumul dengan kerinduannya untuk menjadi seorang biarawati namun keinginannya harus dikuburnya dalam-dalam.
Apa yang harus aku katakan padanya? Bagaimana aku harus menghiburnya? Jika aku sendiri mengalami apa yang dia rasakan. Air mataku tidak berhasil meluluhkan hati kedua orang tuaku dengan keinginanku memakai cadar. Aku hanya menangis. Sepertinya Tuhan jauh lebih mengerti bahasa air mata kami dibandingkan kalimat kekecewaan kami.
Biarawati



##########

24 Juli 2010
Fontana della barcia merupakan air mancur yang terdapat dekat tangga Spanyol ( Piazza Spagna). Bentuk air mancur ini juga menarik seperti perahu dan di tengahnya seperti tempat lilin.
Disinilah aku dan Agnes sekarang. Menyuarakan pendapat kami. Setelah bertahun-tahun,  akhirnya kami berhasil menjadi seperti yang kami inginkan. Aku menjadi salah seorang guru mengaji bagi sekolompok kaum muslimah di Roma dan Agnes menjadi salah satu biarawati di salah satu gereja Katolik di sini juga.
Kami kembali bersama di sini. Di fontana della barcia . Mengeluarkan pendapat kami.
“Jika perawan Maria mengenakannya. Jika para biarawati memakai penutup kepala yang menyerupai jilbab, saya ingin bertanya bagaimana para wanita bisa menentang orang mengenakan jilbab?” terdengar orasi Agnes dengan lantang. Dia tetap bersuara meski tidak dihiraukan oleh mereka yang lewat di sekitar fontana della barcia.
Aku dan Agnes menentang pelarangan memakai jilbab di Italia. Namun orasi itu berhenti ketika ada dua polisi yang membawa paksa  aku dan Agnes dengan tangan diborgol. Aku hanya diam dan menangis.
“Apa yang salah dengan jilbab sehingga harus dilarang?” ucapnya dalam bahasa Italia sebelum memasuki mobil polisi yang membawanya ke kantor polisi.


#############
TAMAT




sumber: http://www.facebook.com/home.php?sk=group_139301356133242&refid=0#!/note.php?note_id=477760763222